Isu Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tidak ada habisnya. Seperti yang saat ini tengah menyita perhatian yaitu cara memilih galon isi ulang yang tepat karena BPOM telah menyatakan bahwa adanya potensi migrasi BPA kemasan galon.
BPA atau Bisphenol A merupakan material yang digunakan untuk membuat kemasan botol. Dari riset yang dilakukan BPOM selama satu tahun ditemukan bahwa potensi perpindahan BPA ke air isi ulang ketika terkena suhu tertentu.
Seperti yang kita ketahui sendiri pengangkutan galon isi ulang dari produsen ke distributor terkadang dalam mobil bak terbuka yang memungkinkan adanya paparan langsung sinar matahari. Atau di toko-toko yang tempat penyimpanannya terkena paparan langsung cahaya matahari.
Untuk itu, kemasan galon yang berbahan dasar BPA ini menjadi pusat perhatian berbagai kalangan. Hal ini karena, jika terkontaminasi BPA dalam jumlah yang berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Mempengaruhi kesehatan otak, berdampak buruk bagi kesehatan prostat jani, dan bisa juga mempengaruhi terhadap perilaku anak. Dengan begitu sebagai konsumen harus lebih teliti dalam memilih galon isi ulang.
Baca Juga: Bahaya Isi Galon Palsu
Daftar isi
Cara Tepat Memilih Galon Isi Ulang

Adanya potensi migrasi BPA terhadap air minum untuk konsumsi harus kita waspadai. Apalagi BPOM sendiri yang telah melakukan riset terhadap kemasan galon isi ulang yang mengandung BPA.
Perlu dicatat juga bahwa paparan bahan kimia sulit terdeteksi dalam jangka waktu pendek. Terkadang membutuhkan waktu yang cukup panjang baru ketahuan bahwa tubuh terpapar bahaya dari produk-produk kimia.
Oleh sebab itu, agar kandungan air minum yang kita konsumsi tetap aman maka mulai dari diri kita sendiri untuk lebih aware dalam memilih produk yang aman. Berikut ini tips memilih produk air minum isi ulang yang aman.
1. Pilih Kemasan BPA Free
Potensi bahaya terkontaminasi BPA bukanlah permasalahan yang baru. Sudah beberapa tahun belakangan menjadi perhatian masyarakat, sehingga beberapa kemasan untuk tempat makan maupun minum mulai beralih menggunakan material aman.
Seperti pada botol bayi yang saat ini banyak berlabel BPA free. Begitu juga dengan kemasan air minum isi ulang ini, sebaiknya memilih kemasan produk yang aman dan tidak menggunakan plastik BPA, seperti kemasan dengan bahan PET.
2. Pilih Produk yang Sudah Memiliki Standar SNI
Setiap produk yang beredar di Indonesia harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan label ini maka menjadi salah satu faktor untuk memilih produk yang aman dan layak untuk konsumsi. Ini karena, pada dasarnya produk sudah melewati serangkaian pengecekan.
3. Hindari Suhu Panas
Kemasan dengan BPA rentan terhadap perubahan suhu panas, waktu penggunaan secara berulang, dan keasamaan. Jika terlanjur menggunakan air kemasan berbahan BPA maka hindari penyimpanan dalam suhu panas.
4. Cek Expired Produk
Beberapa merk galon polikarbonat mencantumkan expired date pada kemasan. Ini untuk menunjukkan jangka waktu pemakaian, sehingga saat membeli air galon harus jeli terhadap tanggal kadaluarsa.
5. Pilih Produk yang Terdaftar di BPOM
Selain produk yang sudah memiliki standar SNI, kita juga bisa memilih air mineral yang terdaftar di BPOM. Pada ambang batas tertentu penggunaan BPA masih diperbolehkan, sehingga jika terdaftar di BPOM ada jaminan produk aman.
Selain lima hal di atas kita juga harus jeli terhadap kemasan galon isi ulang, karena kemasan digunakan secara berulang. Yang menjadi bahaya dalam beberapa kali pemakaian yaitu kemungkinan adanya kontaminasi BPA.
Oleh sebab itu, cek kemasan produk jika memiliki warna kuning maka ada potensi migrasi BPA yang berbahaya bagi kesehatan. Serta, galon tidak mudah pecah dan seperti mengandung pencerah.
Kesimpulan
Konsumsi air sangat penting bagi kesehatan, tetapi jika air mengandung bahan-bahan berbahaya maka akan berdampak buruk bagi tubuh. Salah satu cara agar kesehatan tetap terjaga, dengan memilih galon isi ulang yang aman.
Sebagai konsumen kita harus lebih teliti dan jeli untuk memilih produk air kemasan yang sebaiknya BPA free. Pilih produk bermerek yang terdaftar di BPOM, sudah berstandar SNI, dan jelas standar produksinya.