Perubahan iklim tidak hanya mengancam ekosistem di darat dan udara, laut pun terkena imbasnya, sehingga upaya menjaga laut harus terus digalakan. Di mana kutub utara terus mencair dan naiknya paras laut akan mempengaruhi luas pesisir. Ditambah faktor lain yang ikut andil dalam kerusakann laut seperti sampah plastik dan limbah industri.
Oleh karenanya, Sahabat Backpack, bahasan kali ini aku mau berbagi hal yang dapat dilakukan dalam upaya menjaga laut terutama di tengah pandemi Covid-19. Sebelum itu aku mau sedikit flashback ke tahun 2017.
Pandemi ini berdampak luar biasa d semua sektor kehidupan ya.
Semogaaaaa selalu ada jalan terbaik utk semua pihak dan kelestarian laut kita
Kerjasama semua pihak itu penting banget dalam menjaga kelestarian laut. Jalan terbaiknya saling menjaga dan merawat.
Indonesia adalah penyumbang nomor 2 sampah di laut. Sedih, yaaa. Pandemi memang bikin udara jadi makin bersih, ternyata berdampak juga bagi laut ya, Mbak? Tapi nih PSBB sudah dilonggarkan, kayaknya sebentar lagi laut menderita lagi, ya? Huhu.
Betul, apalagi pariwisata juga sudah mulai dibuka. Semoga saja wisatawan semakin peduli terhadap lingkungan. Baik darat maupun laut.
Semoga sukses lombanya kak Erin.
Btw, pandemi ini ada hikmahnya juga ya, setidaknya membuat Bumi sedikit beristirahat dari segala kesibukan manusia, salah satunya mengurangi polusi di laut. Selain itu pandemi juga mengajarkan kita untuk mengubah pola hidup jadi lebih sehat dan lebih menjaga lingkungan. Yang semoga saja kebiasaan baru ini terbawa sampai kapan pun
Kebiasaan baru ini memang sebetulnya menjadi pelajaran berharga untuk kita agar lebih peduli pada diri sendiri maupun lingkungan, karena saat lingkungan rusak kita juga yang ruginya.
Ternyata ya.. Ada hikmah di balik pandemi ini. Bumi sedang meremajakan diri, begitu juga dengan laut. Setuju sama tulisan Mbak Erin soal upaya lanjutannya. Semoga bumi juga laut kita tetap sehat ya.
Iya Mba Rani, kita harus selalu berupaya dalam menjaga laut entah itu dari perubahan iklim maupun seperti pandemi saat ini. Menjaga, Merawat dan Melestarikan.
Hal biasa ke pantai di Indonesia (blm pernah mantai ke negara lain hahah) ada pemandangan sampah berserakan dan itu bikin miris ya pengunjung yg notabene orng kota malah nyampah . Kalau sy lihat yg buangnya pasti saya tegur
aku juga belumm pernah ke luar negeri Mba Rina, jadi kurang paham lingkungan pantai di sana. Namun, di Indonesia ya gitu pasti selalu saja tumpukkan sampah yang bikin miris dan sedih karena rasa peduli untuk menjaga keindahan lingkungan diabaikan.
Baca tulisan ini tuh semakin tersadar yaa.. banyak hal hal yang sebenernya bisa kita lakukan untuk menjaga laut.. mulai dari rumah dan mulai dari hal kecil dan mulai dari sekarang.. karena jika bukan dari diri sendiri yang mulai ya ngga akan orang lain mau untuk tergerak juga ya mbak
Betul, Mba Elly. Aktifitas kita di darat bisa berpengaruh terhadap kelestarian laut dan itu hal yang tidak bisa dipungkiri.
wah keren banget bahasannya, topiknya tentang laut nih. good luck ya mbak semoga bisa menang lombanya.
Amin, Mba Moly. Aku tuh suka banget lihat laut yang warnanya jernih, dan setelah mengulik ancaman di laut ini ternyata banyak hal baru yang akupelajari bahwa permasalahan laut lebih banyak dan mengancam kehidupan di darat.
Banyak banget ya sampah plastik yang dibuang ke laut… Masa harus dilockdown terus supaya bumi lebih sehat huhu…
Yang bermasalah itu sampah pelastik dan limbah dari industri Mba, solusinya mengurangi penggunaan sampah pelastik dan mengolah limbah agar tidak berdampak negativ terhadap laut.
perubahan iklim berimbas sampai ke laut dalam juga ya, dan tiap tahun terjadi kenaikan permukaan air laut.
Selama pandemi ini laut istirahat malah jadi pulih, mudah2an aja setelah ini masyarakat lebih sadar juga terhadap lingukungan
Semoga ya, Mba Lidya. Memang ada sisi positifnya bagi bumi kita karena pandemi dan semoga seterusnya bumi bisa pulih dengan baik.
aku juga baca tentang terumbu karang yang tumbuh lebih baik selama pandemi.
Kabar baiknya lagi hewan-hewan di Ragunan pun nampak lebih aktif dibanding biasanya.
Hmm … terlalu banyak campur tangan manusia pun dapat membuat alam bersedih.
Harus sewajarnya saja ya, Mba karena kita punya peran masing-masing.
Sebelum pandemi laut udah sering dijadikan “tempat sampah”.
Setelah pandemi tadi aku liat video CNN apa ya, lupa, malah lebih parah hiks. Sampah masker dan sarung tangan medis dibuang ke laut huhuhu. Dan itu terjadi di mana2.
Untung masih banyak volunteer2 yang peduli sama kondisi laut jd ada yg sukarela berbuat nyata dengan aksi bersih2 gtu.
Yes, Mba April padahal laut kan bukan TPS. Kasus alat-alat medis tuh dari dulu sering jadi problema karena banyak yang dibuang sembarangan.
Yuk kita sama – sama jaga dengan segenap hati dan aksi nyata. Sukseees ya mbaa
Mari mba, menjaga lingkungan adalah tugas kita karena kita juga yang memanfaatkannya.
Kalau melihat efek rumah kaca, ngeri juga ya mba. Di satu sisi air laut makin meninggi, penurunan daratan juga menambah cepatnya menjoroknya lautan ke daratan. Sudah sewajarnya jika dari sekarang kita makin berpikir gimana caranya untuk menjaga laut dari perubahan iklim ini.
Selain udara menjadi lebih bersih karena berkurangnya karbon dioksida ternyata pandemi ini juga menguntungkan kehidupan di laut juga ya . Ternyata dampaknya besar juga termasuk jadi banyaknya ikan yang muncul dan mudah ditangkap nelayan
Banyak banget yah masih buang sampah sembarangan ke laut, suka sedih liat sampah pas snorkeling banyak bangeet