Hutan memiliki peran penting terhadap keberlangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada di bumi. Sebagai sumber makanan, tempat tinggal, dan memiliki dampak besar terhadap perekonomian manusia.
Akan tetapi, ada hal yang luput menjadi perhatian bahwa hutan juga merupakan paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen agar manusia bernapas dengan lega. Bernapas tanpa harus membayar, layaknya penggunaan air bersih.
Ya! Pernahkah Sahabat Senja memikirkan bagaimana jika pohon-pohon yang jumlahnya semakin menipis musnah dari muka bumi? Lalu, pasokan oksigen tidak ada lagi. Sedangkan manusia tidak bisa hidup barang sedetik pun tanpa bernapas.
Tentunya, sering mendengar atau melihat berita terhadap dampak yang terjadi ketika hutan kebakaran. Masyarakat di wilayah dengan hutan yang terbakar sulit untuk bernafas. Peliknya menimbulkan penyakit ISPA.
Hal tersebut bukanlah isu belaka, melainkan nyata adanya. Seperti kebakaran hutan di Kalimantan yang selalu terjadi setiap tahunnya. Membuat masyarakat kesulitan untuk menghirup oksigen yang bersih tanpa asap dan aktivitas sehari-hari pun terganggu karena asap yang menghalangi penglihatan.
Untuk itu penting melestarikan hutan agar tetap hijau dan rindang. Dan menjaga hutan adalah tugas kita bersama. Termasuk anak muda sebagai penerus bangsa yang harus memiliki andil besar untuk kehidupan yang lebih baik bersama bumi yang tetap hijau.
Pentingnya Hutan untuk Kehidupan
Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa hutan memiliki peran yang sangat besar dan penting untuk kehidupan. Terlebih hutan Indonesia yang termasuk ke dalam golongan hutan tropis.
Hutan tropis adalah hutan yang kondisinya selalu lembap, sehingga disebut juga sebagai hutan hujan tropis. Hutan tropis Indonesia merupakan yang paling banyak dan terluas di dunia dan memiliki beragam flora dan fauna di dalamnya.
Salah satunya, hutan Kalimantan dengan luas 40.8 juta hektar yang menjadi salah satu paru-paru dunia, selain amazon. Terlebih semakin banyak luas hutan yang berkurang di seluruh belahan bumi, membuat peran hutan di Indonesia menjadi pusat perhatian Indonesia.
Hal tersebut membuat hutan tropis #IndonesiaBikinBangga yang akhirnya banyak para peneliti maupun tim ekspedisi berdatangan. Baik untuk melakukan penelitian mengenai flora, fauna maupun sumber daya alam didalamnya.
Akan tetapi, perhatian dunia tidak hanya tertuju pada indahnya hutan Indonesia yang kaya aneka keanekaragaman hayati. Melainkan, semakin berkurangnya luas hutan dan kerusakan yang mengancam sumber daya alam, ekologi, dan berbagai aspek kehidupan.
Baca Juga: Manfaat Menanam Pohon untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Ancaman Hutan di Indonesia
Banyak faktor yang memengaruhi terhadap kerusakan hutan Indonesia dan faktor yang paling besar yaitu campur tangan manusia itu sendiri. Banyak pohon yang ditebang untuk membuat perkebunan, penebangan ilegal yang menjadikan jumlah pohon terus berkurang, dan climate change yang menjadi isu terbesar saat ini.

Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 bahwa dari Januari sampai Juli 2017 luas hutan Indonesia berkurang 20.000 hektar. Mirisnya di tahun 2021 luas hutan di Indonesia berkurang sebanyak 29 juta hektar.
Sudah rahasia umum jika saat ini banyak hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan perkebunan dalam skala besar. Seperti perkebunan sawit yang memiliki dampak buruk terhadap kondisi lingkungan sekitar dan kehidupan itu sendiri.
Adapun ancaman bagi hutan di Indonesia jika terus berkurang, diantaranya:
1. Banjir dan Tanah Longsor
Banjir dan tanah longsor selalu terjadi ketika musim penghujan tiba. Banyak wilayah yang mengalami kerugian besar, bahkan nyawa menjadi taruhannya dengan adanya bencana alam banjir maupun tanah longsor.
2. Kekeringan
Jika musim hujan harus siap siaga menghadapi banjir dan tanah longsor, maka di musim kemarau kekeringan menjadi momok besar di berbagai wilayah Indonesia. Hasil panen menurun dan sumber air bersih yang semakin menipis.
Bahkan dengan kekeringan menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan yang sulit dihindari.
3. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan bisa terjadi karena kekeringan dan ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Terjadinya kebakaran hutan menimbulkan berbagai masalah dari berbagai sisi, karena banyak flora dan fauna yang mati, mengganggu kesehatan manusia dan berkurangnya populasi pohon.
4. Global Warming
Berkurangnya pohon untuk menyerap karbondioksida menyebabkan bumi semakin panas dengan adanya efek rumah kaca. Yang mana dengan adanya peningkatan suhu bumi menimbulkan perubahan iklim yang mengancam kondisi bumi saat ini.
5. Deforestasi yang Makin Parah
Pengalihan fungsi hutan menjadi lahan perkebunan, peternakan, bahkan hunian menjadikan penggundulan hutan atau deforestasi tidak bisa dihindari. Sayangnya deforestasi tidak diseimbangi dengan pelestarian hutan yang berkelanjutan.
Secara ekonomi memang bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat. Akan tetapi, tidak harus merusak hutan karena #HutanKitaSultan yang memiliki peran dan fungsi untuk keberlangsungan hidup.
Baca Juga: Cara Mengatasi Perubahan Iklim
Langkah Tepat Melestarikan Hutan Indonesia

Hutan tidak sekedar kumpulan pohon belaka, melainkan sumber kehidupan yang bila mana tidak dijaga maka hilanglah semuanya. Jika manusia bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum, tetapi akan sulit jika tidak ada oksigen.
Untuk itu agar peran hutan baik sebagai paru-paru dunia, rumah yang nyaman bagi hewan yang hidup di dalamnya, dan sebagai sumber perekonomian masyarakat maka penting untuk mengelola dan menjaga diwaktu bersamaan dengan cara yang tepat.
Seperti langkah sederhana di bawah ini dalam melestarikan hutan Indonesia agar tetap lestari.
1. Menerapkan Konsep Tebang Tanam
Ketika menebang pohon-pohon yang sudah cukup usianya, maka dilakukan penanaman kembali sebelum hutan menjadi gundul dan menimbulkan berbagai masalah seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan.
2. Mengurangi Penggunaan Kertas dan Tisu
Salah satu penyebab berkurangnya hutan Indonesia yaitu penebangan pohon untuk dijadikan kertas dan tisu. Oleh sebab itu, kurangi penggunaan kertas dan tisu saat ini juga.
Terlebih di era teknologi seperti sekarang, kertas memang mulai jarang digunakan karena beralih ke sistem elektronik. Untuk tisu bisa diganti dengan kain yang bahkan penggunaannya untuk berkali-kali.
3. Tidak Membuang Sampah di Hutan
Saat berkunjung ke hutan saat hiking, mendaki gunung, camping, dan sebagainya jangan pernah buang sampah sembarangan. Terlebih sampah yang dapat menimbulkan kebakaran.
4. Kurangi Berkendara
#TeamUpforImpact mulai saat ini mari perbanyak jalan dan kurangi berkendara dalam mengurangi emisi gas yang menimbulkan global warming. Mengingat luas hutan pun sudah berkurang maka dengan berjalan kaki akan meringankan beban hutan dalam mengelola karbondioksida.
5. Kurangi Makan Daging
Lahan peternakan telah mengorbankan luas hutan yang semakin sempit. Tidak hanya itu kotoran dari hewan peternakan menghasilkan gas metana yang menyebabkan global warming. Oleh sebab itu, kurangi konsumsi daging berlebih.
6. Dengarkan Lagu Tentang Alam
Untuk meningkatkan kepedulian kita dalam melestarikan hutan Indonesia aku mau mengajak Sahabat Senja untuk mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi. Untuk mendengarkannya bisa melalui Spotify, Apple Music, atau Youtube.
UntukmuBumiku mari jaga hutan tetap hijau agar oksigen masih bisa kita dan anak-cucu kelak nikmati secara gratis. Karena, kalau bukan sekarang kapan lagi kan, Sahabat Senja?
Lagunya asyik ya, pesannya sampai..suka saya!
Setuju untuk jaga hutan agar tetap hijau agar oksigen masih bisa kita dan anak-cucu kelak nikmati secara gratis. Lestarikan hutan Indonesia mulai dari diri kita dan saat ini juga.
Serem banget kalau benar benar terjadi oksigen tidak gratis lagi. Masih ingat saat covid-19, orang pada berebutan oksigen dan berlomba mengisi tabungnya. Apalagi nanti kalau seisi dunia membutuhkan oksigen sementara baru bisa mendapatkan nya setelah berbayar?
Lagunya easy listening banget kak. Bagus untuk mengingatkan kita bahwa dengan menjaga alam alam pun akan balik menjaga kita. Memang gak dipungkiri banyak banget tangan jahat yang merusak hutan kita demi cuan. Hiks sedih.
Masalah lingkungan ini memang sulit rumit kayak benang kusut yang kalau diurai satu satu masih aja terlihat sulit. Jadi karena malas mikir, saya berusaha berbuat aja apa yang dianjurkan, walau sebenernya belum yakin juga itu bisa menyelesaikan masalah.
Deforestasi hutan jadi masalah yang emang harus dipikirkan bersama
Dari kita untuk kita juga soalnya
Sesederhana mengurangi pemakaian kertas dan tisu saja sudah membantu
Thanks tipsnya tuk ikut melestarikan hutan ya kak.. Kurangi makan daging dan kurangi tisu agak susah nih buat saya hehe
Sukaak banget sama lagunya, di reels aku sampai 2x video dg lagu Dengarkan alam bernyanyi.
Semoga makin banyak ya yg sukaa menggunakan lagu itu.
Barusan siang tadi dengerin lagu alam, ah enak loh di telingaku. Baru kali ini nemuin lagu indonesia bertema peduli lingkungan dinyanyiin artis indonesia sejuk rasanya.
Mau ikutan challenge juga ah
Saya suka mendengar lagu Dengarkan Alam Bernyanyi ini, apalagi sambil jalan-jalan ke alamnya langsung ya,, pasti seru. Auto prihatin deh dengan berkurangnya luas hutan Indonesia, huhu. Yuk kita jaga kelestarian bumi.
Saya jadi ingat Banjarmasin dulu hampir gak ada berita banjir cuma tahun lalu berita banjir parah banget ya. Pdhl provinsi itu hutannya cukup luas juga. Semoga dengan adanya lagu Dengar Alam Bernyanyi bisa menjadi kampanye untuk lebih melestarikan hutan di Indonesia